Tuesday, February 8, 2011

--cinta psikopat eps. 2--

Sengketa Pertama

Selasa, saat istirahat di sekolah.

“Lang, dipanggil wali kelas tuh, di ruang Guru!” Lody anak kelas sebelah nyampein kabar .

“Cepetan gih, ditungguin tuh!” tambahnya.

“Ada apa ya, Lod?” Tanya Gilang basa-basi.

“yeeeee meneketebong, emangnye saye yang punya perlu?” serunya keras walau tanpa ekspresi sewot.

“Huh dasar Ka-eM gelo!” Gilang mengejek.

“Elu kali yang Ka-eM gelo!,, udah ah gue balik dulu, rakyatku telah menunggu!” ujar Lody kemudian ngeloyor pergi.

“Iya! Sana-sana! Di sini gak butuh 2 pemimpin !” seru Gilang kemudian, saat Lody sudah hampir tak tampak.

“Lan, ikut gue ke ruang Guru, yuk!”

“ngapain?”jawab Alan dengan tampang polos

“yah temenin gue lahhhh” teriaknya sambil narik tangan Alan. Lebih tepatnya nyeret sih.

---

Gilang dan Alan yang tadi ke ruang Guru telah kembali dan memasuki ruang kelas.

“Assalamu’alaikum!” Gilang dan Alan masuk kelas sambil mengucapkan salam.

Anak-anak pada ngrespon dan ngasih perhatian ke Ka-Em nya yang lagi ngomong.

“Temen-temen, tadi saya dari ruang Guru, terus dikasih mandat, ceile mandat, gue dikasih amanat untuk anak yang namanya Clarita, mana yang namanya Clarita?”

Sementara itu, Tata yang punya nama lengkap Clarita Adelia Malrosa merasa jengkel Karen Ka-eMnya gak kenal dia, padahal udah satu semester mereka satu kelas. Herannya lagi, temen-temen juga asing ngedenger nama itu.

“Hallow,, yang punya nama Clarita, tampakkan dirimu!” ujarnya lagi.

Ngedenger itu Tata jadi bener-bener gak tahan.

Nyebelin banget sih. Keluhnya dalam hati

Sementara temen-tenmen juga pada nyari-nyari siapa sih yang lagi nglelang nama.

“saya!” akhirnya Tata menjawab segala pertanyaan dan segala penasaran

“Ooooh Tata, toh!” seru temen-temen yang lain

“kirain siapa, pantesan kayak pernah denger nama Clarita”

“Eh aku lupa lho Tata itu Clarita” komentar temen-temen yang lain

“Oh jadi kamu yang punya nama Clarita? Dipanggil-panggil diem aja sih! Kelamaan tau jawabnya” dengusnya sewot.

“salah sendiri , ngapain juga gak inget nama orang, sebagai Ka-eM, kan harus bersosialisasi dengan para penghuni kelas”, jawabnya membela diri.

“salah kamu juga sih, udah tau namanya Clarita, kok dipanggil Tata!”Gilang unjuk Gigi, gak mau kalah.

“Yee kenapa nggak manggil Clarita?”Tata tetep keukeuh kalo Ka-eM nya salah.

“Semua temen-temen manggilnya Tata, lagian kamu nggak memperkenalkan diri sebagai…(ia melihat nama Tata dari secarik kertas yang ia bawa, kemudian melanjutkan) Clarita Adelia Malrosa , sih!”

Anak-anak bergantian mandengin dan merhatiin mereka berdua tanpa ada yang berusaha menyelesaikan persengketaan.

“eh udah dong .. jangan saling nyalahin gitu, kayak para pejabat pemerintah aja!”

Willy yang menganut faham ketenangan itu sangat terganggu dengan persengketaan yang menurutnya konyol. Ia membandingkan hal itu dengan kasus memperebutkan makanan yang sering ia alamidengan saudara kembarnya.’ Kenapa mereka saling melempar kesalahan ya? Bukannya direbutin! ‘, ia membatin.

Hahaha kalo gitu siapa yang konyol coba??

By the way balik lagi ke sengketa antara dua orang itu, tetapi pertengkaran masih terus berlanjut.

----------bersambung-------------

2 comments:

shinta said...

huwaaaaaa, minho ganteng >.<

hime, kalo kesalahan diperebutin yg ada penjara penuh dong. wkwkwk
dasar kocak

we want more!! we want more!!
hebat bener ya bikin orang penasaran sama kelanjutan ceritanya hihi

Unknown said...

yang ketiga yang kocak mah...

ok..

spashiba(terimakasih!)