Friday, March 23, 2012

Menjadi lebih tidak peduli dan egois

Sebenarnya saya sudah lama ingin menuliskan ini, tentang seorang nenek yang mencuri karena kemiskinannya, tentang seorang pemuda yang mencuri pisang, yang mungkin juga karena kemiskinannya, tentang seorang anak yang mengambil sendal tanpa permisi, dituduh mencuri, mungkin karena ia tidak punya sendal, mungkin karena kemiskinannya juga.

Ketika orang-orang ini melakukan salah, banyak dari kita yang melakukan pembelaan kepada mereka, menuntut mereka dibebaskan, mengirim sandal untuk membantu tersangka pencuri sandal, menghujat petugas yang memperkarakn kasus nenek tua dan si pemuda pencuri pisang bahwa mereka telah melakukan tindakan tidak adil.
Menurut saya, yang benar tidak akan bercampur dengan yang salah. Apakah benar membenarkan sesuatu yang salah? Ketika demikian mereka melakukan kesalahan, beri mereka hukuman, itu sebuah pendidikan. Namun bijaklah dalam memberikan hukuman, ketika ternyata ketiga kasus tersebut berakar dari hal yang sama yaitu kemiskinan, bukankah kita justru yang mengambil andil besar dalam hal ini? pemimpin seperti apakah kita sehingga membiarkan orang-orang di sekitar kita menjalani hidup yang sungguh sulit.
Jikalau saat kasus ini mencuat mereka mengirim sandal/ menghujat, lalu hari-hari biasa ke mana kah/ di mana kah mereka berada?
"mudah-mudahan tidak sedang mengantri membeli tiket Gaga yang harganya luar biasa "

Saya hanya merasa belakangan ini kita menjadi lebih tidak peduli, lebih egois terhadap saudara-saudara kita.
Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa menjaga mereka.

No comments: