Suatu hari di sekitar Gerlong, Bandung,
ketika aku dan sahabatku hendak membeli makanan kami berjumpa dengan seorang
pemuda yang tampak kebingungan. Dari sosok dan wajahnya kami mengetahui bahwa ia adalah teman kami di jurusan perkuliahan. Basa-basi kami menyapa dia. Dia membalas menyapa kemudian dia berkata: "Teman, ada yang tahu alamat ini?..nomer 147. Yang mana ya..
soalnya yang ada itu nomer 146 sama nomer 148.."
Salah satu diantara kami menjawab:" eum tanya sama orang di sini dulu aja.. kita juga belum tau dareah sekitar sini.. Tapi kayaknya mah ada di tengah2 antara 146, 148.."
" Emang kenapa nyari alamat itu..?"yang lain dari kami bertanya.
Dia menjawab: "ini.. mau nyoba buka Les privat tapi dari tadi ga ketemu2 .. alamatnya"
Segera kami dipenuhi rasa kekaguman, saat itu kami juga baru menyadari ada tiga kotak Donat yang telah kosong yang ia bawa di tangan kirinya. Aku dan sahabatku tidak saling berkata-kata ketika itu tapi kami tahu masing2 dilingkupi kekaguman yang sama. Tahulah kami sebuah fakta bahwa dari pagi pemuda itu telah berusaha menambah pendapatannya demi studi. Dan di sore yang gerimis itu.. dia masih mencari2 uang saku itu, uang saku yang telah dikantongi oleh mahasiswa lain sebagai beasiswa dari orang tuanya masing-masing.
" Punya nomer teleponnya ga?"kembali salah satu dari kami bertanya.
Si pemuda menjawab:"Ada"
Otak kami langsung merespon pernyataan si pemuda. Dan dengan spontannya seolah memberikan solusi paling sakti kami berucap: " Ya udah telepon aja... atau sms"
sebentar kami merasa senang betul seperti telah menyelesaikan persoalan rumit.
Tetapi kami salah ketika dia bilang: " Saya ga punya hape"
Nada suaranya yg rendah membuat kami bersedih bagaikan telah menanyakan anggota keluarganya yang telah tiada.
Ingin kami membantu, tapi apa daya pulsa kami pun tak berdaya.
Sejenak aku membatin mungkin bagi sebagian orang tidaklah mudah untuk memanjat jenjang kuliah. Butuh sesuatu yang lebih bagi mereka untuk sama dengan yang lain. Dan aku yakin masih ada jutaan pemuda Indonesia yang mempunyai semangat untuk maju seperti pemuda tersebut.
Ayolah pemuda-pemudi Indonesia Tunjukkan Dirimu!!! Kita buktikan kalau kita bisa
kalau kita mampu memberikan manfaat dan kemajuan bagi tanah air tercinta...
Terakhir akhirnya kami menyarankan si pemuda untuk mencari alamat tersebut diantara rumah nomer 46 dan 48. Masuk ke gang kecil diantara 2 rumah tersebut, dia kembali menapaki tantangan hidupnya. Semoga berhasil teman!
Semoga lain kali saya bisa menceritakan kisah-kisah teman yang lain yang tidak kalah Bersemangat. Nantikan ya.. bisa saja kamu yang jadi tokoh di tulisan saya selanjutnya.
janne!!
No comments:
Post a Comment