We
are histeris for Histeria
Histeria
adalah wahana, yang memungkinkan kamu untuk melesat cepat ke atas, dan
dicampakkan secara dramatis ke dekat permukaan Bumi. Wahana ini tampak lebih
kejam dan bengis daripada KORA-KORA. Tapi percayalah ini tak begitu mengerikan.
Rasanya mungkin seperti Kisah cinta yang Dramatis. Kau diterbangkannya melesat
cepat ke rasi bintang, dan dihujamkannya ke permukaan Bumi secara jijik,
disusul kata “Pergi!”
*sekian.
Kisah ini begitu sedih dan dramatis. Kau membutuhkan 2 pak tissue, tapi
percayalah aku sudah bernegoisiasi dengan mereka yang berhak bahwa kita harus
mengurangi penyebab global warming dengan cara mengurangi penggunaan tissue.
Maka kuakhiri sampai disini untuk Histeria.
Halilintar
Menggelegar
Kami menaiki halilintar di
tengah siang. Duduk di paling depan, ada aku dan sebelah kanan ada Oce.
Sebagaimana posisi menentukan prestasi, posisi pun menetukan sensasi. Di Posisi
depan, kamu seperti menghadapi dunia ini sendirian. Untunglah aku merasakan
kehadiran seseorang, Oce disampingku. Kamu bahkan lupa bahwa masih ada belasan orang di belakangmu,
jika saja suara jeritan mereka tidak lebih cepat dari Halilintar yang
menggelegar ini. Bagian menanjak memang paling menyenangkan, tapi setelah itu,
adrenalinmu MENGAMUK lagi. Dan kau tidak tahu siapa yang harus disalahkan,
wahana ini kah? Atau kamu sendiri yang memutuskan menaiki wahana ini? Dan kau
tidak peduli lagi dengan jawabannya, karena adrenalinmu, akan MENCEKIK lehermu
ketika kau memasuki turunan-melengkung-ke-bawah-menyerempet permukaan bumi. Dan
hati kecilmu meminta ampun, berteriak “Oh, God, save me!”. Tikungan berikutnya
membuat tulang rusukmu sakit. Dan kau sangat bersyukur tidak duduk di sebelah
kanan, karena tikungannya mengarah ke kanan bawah. Sekali lagi tikungan yang
mirip. Tubuhmu sakit. Dan saat wahana ini melambat dan hendak berhenti, kau
berkata “Eh udah? Cepet banget!” ckckck
manusia.
Arung
Jeram
Ini adalah episode penghibur
hati kecil, adrenalinmu beristirahat, hati kecilmu bernyanyi-nyanyi riang
ditemani riak air yang tak berani mengamuk karena mereka tak ingin menghapus
ekspresi riangmu. Semilir angin dan teduhnya pepohonan membuat hati kecilmu
berceletuk, seandainya jalan ini bisa lebih panjang. Da ri ru ri ra~~ senang
gembira~~ sampai akhirnya kau melihat pemberhentian, dan tibalah waktunya untuk
kembali ke dunia nyata.
Ombang-Ambing
Dulu aku pernah menaiki wahana
ini setelah makan siang. Bentuk wahana ini seperti piring dengan kursi-kursi di
pinggirnya. Dijalankan dengan cara diputar sambil dimiringkan. Pandanganmu akan
nanar memasuki menit ketiga, system keseimbanganmu terganggu, lambungmu panic.
Ketika waktunya berhenti, kau akan berteriak ini seperti siksaan dan tak mau mengulanginya lagi.
Ternyata ada orang-orang yang tak mengerti penderitaanmu. Mereka meminta
operator melakukannya sekali lagi untuk membahagiakan mereka. Belum sempat kau
berkata, piring ini sudah berputar lagi. Dan kau harus mengatakan, hei neraka,
aku masih betah denganmu. Operator menambah kecepatan putaran dan sudut
kemiringan. Dan kau akan merasa tidak beruntung kala teman sebelahmu tidak
cukup gemuk karena setiap putaran, lenganmu seperti dibanting ke samping.
Pandanganmu goyang. Lambungmu semakin panic. Makananmu ingin melompat, ingin
mengetahui apakah yang terjadi di luar, yang membuatmu menderita. Dan setiap pandanganmu masuk ke jendela kaca
operator, kau menemukannya menyeringai. ^^’’
Saat
wahana ini melambat, kau merasakan angin pun bersikap dingin padamu. Keringatmu
pun dingin. Kakimu lemas. Dan makananmu sudah tak sabar menunjukkan
perhatiannya untuk keluar melihat dunia.
Melihat apa yang terjadi padamu. Dan kau memberikan ekspresi terjelekmu saat
mereka menatapmu.
TORNADO~~(Kambing
Guling)